Yuliati Magetan

Guru Biologi di SMAN 1 Karas Magetan Jawa Timur. Penulis Buku Biru Ungunya Pramuka Indonesia. Terus belajar untuk mengekspresikan jiwa. Memajukan pendidikan dem...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasehat Sepanjang Jalan (2)

Nasehat Sepanjang Jalan (2)

Nasehat Sepanjang Jalan (2)

(Tantangan Hari ke-7)

#tantangangurusiana

"Tau nggak, ibuk itu pengin laporan PTK ibuk segera selasai. Jika laporan PTK ibuk sudah selesai, ibuk bisa segera menulis novel. Gemes deh rasanya" Begitu saya memulai percakapan dengan anak saya saat di km 12 dari rumah. Dia yang selalu duduk di sebalah saya saat berangkat maupun pulang sekolah, selalu menjadi tumpuan curhat, menjadi sasaran omelan (nasehat) dan kadang teman nyanyi yang asyik saat di perjalanan terasa ngantuk.

"La PTK nya itu sulit to Buk?" dia merespon dengan tatapan terus ke depan mengamati keadaan sepanjang jalan.

"Emmm, sulit sih enggak, kan sudah ada bahan tinggal melaporkan. Tapi nggak tahulah, pokoknya gemes." saya jadi bingung sendiri untuk memberikan jawaban yang tepat.

"Aku enggak mau jadi guru ah, jadi guru kok sulit," saya kaget mendengar pernyataan anak saya.

"Lo, siapa bilang sulit?" saya menimpali

"La itu, ibuk pekerjaannya gak selesai selesa, berarti kan sulit. Jadi guru kok repot begitu?" Anak saya begitu polos menyampaikan pendapatnya.

"Hahahaha.. Ya enggak gitulah. Tidak harus repot. Gini, jika tidak ingin repot, ya tidak usah melakukan penelitian, tidak usah menulis buku, tidak usah aktif kegiatan macam-macam. Cukup mengajar, selesai. Itu guru yang biasa-biasa saja. Dan tidak ada yang memarahi. Ya, ibu aja yang merepotkan diri. Karena ibuk tidak ingin menjadi guru yang biasa-biasa saja." akhirnya ada jalan untuk menyuntik dia.

"Gitu ya Buk?' Nah mulai masuk. Hati saya riang.

"Sama halnya dengan kamu. Kamu siswa. Nah kamu ingin jadi siswa yang biasa-biasa saja, atau pengin jadi siswa yang luar biasa. Jika kamu hanya berangkat sekolah, belajar bersama guru di kelas, mengerjakan PR, ikut ulangan dan sebagainya sesuai kewajiban kamu sebagai siswa, ya itu sudah hal yang biasa. Tidak usah ikut Pramuka, tidak usah ikut PMR, dan sebagainya. Yang luar biasa adalah, segera rampungkan novelmu. Baru itu namanya siswa yang luar biasa. Oke?" Dia hanya mengerling, tersenyum, kemudian turun dari mobil setelah saya berhenti di depan gerbang sekolahnya. Saya melanjutkan perjalanan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post